Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan.
Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan:
pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication),
analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Ranah kognitif
adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Seiring dengan masuknya anak ke
sekolah dasar, maka kemampuan kognitifnya turut mengalami perkembangan yang
pesat. Karena dengan masuk sekolah, dunia dan minat anak semakin luas, dan
dengan meluasnya minat maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan
objek-objek yang sebelumnya kurang berarti bagi anak. Pada sekolah dasar,
pemikiran seorang anak sudah berkembang ke arah konkrit, rasional dan objektif.
Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar dalam stadium
belajar.
Jean Piaget menggambarkan masa kanak-kanak awal sebagai tahap
praoperasional (preoperational stage) yaitu, mengenai kemajuan pemikiran
seorang anak terhadap penggunaan pemikiran simbolis, empati, pemahaman terhadap
angka, pemahaman sebab akibat, tetapi masih belum dapat menggunakan logika. ketidakmatangan
pemikiran anak, Proses dasar dan kapasitas, dan merekognisi dalam
pengingatan.
Pengertian cerdas tinggi merupakan pengertian yang sensitif
dan bahkan dapat dianggap sebagai pengertian yang diskriminatif terhadap mereka
yang tidak tergolong cerdas tinggi. Dan ini akan menimbulkan pengertian yang
elit dan kelas yang istimewa. Namun kenyataannya memang ada yang berbeda diantara
orang yang satu dengan orang yang lain, tidak hanya dalam warna kulit atau
panjang badan melainkan juga kemampuan kognitif, sosial, kreativitas, atau
motorik. Mengandung pengertian bahwa harus ada kesempatan yang sama bagi semua
anak, yang diinterpretasi salah sebagai pengertian bahwa semua anak adalah
sama, menyebabkan dan usaha pendidikan paling akhir dicurahkan bagi anak-anak
yang mempunyai kecerdasan yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar